Sabtu, 21 Mei 2011

WHIZZKID




Awal kemunculan WHIZZKID dimulai di era 90 an. Besar dari panggung Festival yang satu ke panggung yang lain. Kebesaran WHIZZKID memang tak lepas dari nama Hengky SupitThe Best Vocalis Festival Rock se-Indonesia ke VI versi Log Zelebour. Saat itu tiap kali manggung fansWHIZZKID mencapai 20 ribu orang bandingkan dengan Slank yang waktu itu hanya 7 ribu orang. Sayang penyakit intern mengerogoti mereka.

Padahal, mereka ikut serta dalam beberapa kontes dan festival. Sampai puncaknya mereka ikut salah satu kontes besar, Festival Rock VI versiLog ZhelebourWhizzkid menjadi juara II, sementara Hengky Supitmendapatkan penghargaan sebagai penyanyi terbaik. Kemenangan ini membawa Whizzkid masuk dapur rekaman dengan lagu Nyanyian Kehidupan, bersama 10 finalis lainnya dalam sebuah album kompilasi. Album mereka terjual dengan baik dan Whizzkid kemudian melakukan tur, tidak hanya di Jawa tetapi juga di luar Jawa.

Dibawah asuhan gitaris God Bless, Ian Antono, Whizzkid menelurkan album pertama berjudul "Percayalah" yang terjual sebanyak 200.000 kopi di seluruh Indonesia. Angka yang cukup tinggi di masa itu. Whizzkidkemudian melakukan pertunjukan di beberapa kota di seluruh penjuruh Indonesia. Album kedua Whizkid "Gadis Kecil" dikeluarkan pada tahun 1994.

Karena friksi internal, Hengky hengkang, masuk Benny mantan vokalisGypsy. Bersama BennyWHIZZKID melahirkan dua album Langgam Cinta dan WHIZZKID 2000. Setelah bermain diberbagai pertunjukan mereka vakum kembali setelah Benny juga cabut. Kekosongan posisi vokal ini yang membuat mereka vakum. Sampai akhirnya mereka bertemu dengan Ferry Salim Alfian di tahun 2005.

Dengan Salim, ketiga dedengkot WHIZZKIDAchonk, Ayat dan Agil, kembali merajut impian Anak harapan (Whizzkid ? red). Pasalnya karakter dan wilayah suara Salim tak jauh beda dengan pendahulunya,Hengky Supit.

Tahun 2006 Whizzkid meluncurkan album Satu Nafas Cinta. Di dalamnya mereka juga menghadirkan empat judul lagu yang dulu pernah menjadi hit di radio. Lagu-lagu tersebut adalah PERCAYALAH, 4 TAHUN, LEPASKAN dan BIAR KUTEMUI. Keempat lagu itu diaransemen dengan menyesuaikan pada kebutuhan pasar musik masa kini. Tiga cabang musik kemudian mereka klaim menjadi ramuan manis dalam album ini, yakni, Ballad, Funky dan Blues.

Selengkapnya...

Kamis, 19 Mei 2011

KOLEKSI MP3 90'an

POWERSLAVES

Kereta Rock n' Roll download

IMPIAN download

MALAM INI download

METAL KECIL download

Ke'rock'aN download

SISA download

TEMANI download

FIND OUR LOVE AGAIN download

JIKA KAU MENGERTI download

SEMARANG download

BAYANG download

ADIK MANIS download

BUKAN CINTA download

Selengkapnya...

BOOMERANG



Pada awal tahun '90-an, Hubert Henry Limahelu a.k.a. 'HH5H' (bass), John Paul Ivan a.k.a. 'JPI' (gitar), Roy Jeconiah Isoka Wurangian (vokal) dan seorang drummer mendirikan sebuah band dengan nama 'Lost Angels', sebuah permainan kata dari nama kota Los Angeles dan sekaligus berarti `Malaikat Tersesat`.

Pada tahun 1994 mereka direkrut oleh perusahaan rekaman Logiss Record. Dan pada bulan Maret - April 1994 dibawah produser Log Zhelebour di studio Nirwana Record, Surabaya, mereka bekerja hampir 18 jam setiap harinya untuk merekam album perdana mereka. Sementara selesai dengan proses rekaman album perdana mereka dan menunggu pembuatan cover kaset, mereka memutuskan untuk mengeluarkan drummer mereka karena tingkah lakunya tidak bisa lagi sejalan dengan idealisme tujuan semula kelompok mereka dan terlalu mementingkan materi pribadi.

Pada 8 Mei 1994 mereka sepakat untuk mengganti nama Lost Angels menjadi Boomerang yang juga menjadi judul album perdana mereka yang dirilis dipasaran pada 1 Juli 1994 dengan single hit `Kasih`. Oleh karena itu pada pembuatan klip `Kasih` di album pertama, mereka hanya tampil bertiga. Untuk mengisi kekosongan posisi drummer pada saat mereka harus melakukan tour dan konser, mereka merekrut Farid Martin yang dikenal mereka dari Mas Tony, Sound Engineer pada album pertama dan kedua Boomerang. Pada tanggal 1 Januari 1995 Farid Martin resmi menjadi anggota tetap Boomerang.

Namun pada pertengahan 2005, didasari "perbedaan prinsip", JPI memilih untuk keluar dari Booomerang dan memutuskan untuk bekerja sendiri. JPI membentuk band supergrup Trio JPI bersama dengan bassis Bondan Prakoso dari Funky Kopral dan Cliff sebagai drummer.

Sebagai pengganti JPI, Boomerang sempat merekrut dua gitaris muda Indonesia, Oi dari Power Metal dan Tommy gitaris asal Riau. Tidak puas dengan performa mereka, Boomerang merekrut salah satu gitaris handal Indonesia Andry Franzzy yang merupakan mantan gitaris PowerSlaves pada awal tahun 2006. Selengkapnya...

GOD BLESS



God Bless adalah grup musik Rock dari Surabaya, Indonesia, yang dibentuk pada tahun 1973.

Dasawarsa 1970-an bisa dianggap sebagai tahun-tahun kejayaan mereka. Salah satu bukti nama besar mereka adalah sewaktu God Bless dipilih sebagai pembuka konser grup musik Rock Legendaris Dunia, Deep Purple di Jakarta pada tahun 1975.

Walau tidak banyak merilis album, God Bless dianggap sebagai "Legenda grup musik Rock Indonesia", God Bless dianggap sebagai pelopor yang memiliki kualitas bermusik tinggi.

Sepanjang perjalanannya, God Bless mengalami 15 kali lebih pergantian personil. Formasi saat ini tinggal Ahmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), dan Donny Fattah Gagola (bass) yang masih dapat dikatakan sebagai personil aktif.

Pada awal Mei 2009, God Bless mengeluarkan album terbarunya yang berjudul 36th.

Anggota :
Ahmad Albar - Vokal
Ian Antono - Gitar
Donny Fattah Gagola - Bass
Abadi Soesman - Kibor
Yaya Moektio - Drum

Mantan Anggota :
Eet Sjahranie (Edane) - Gitar
Dedy Dores - Gitar
Jockie Surjoprajogo - Kibor
Indra Ras - Kibor
Teddy Sujaya - Drum
Keenan Nasution - Drum
Gilang Ramadhan - Drum

Diskografi :
God Bless (1975)
Cermin (1980)
Semut Hitam (1988)
Raksasa (1989)
Apa Kabar (1997)
36th (2009)

Kompilasi :
The Story of God Bless (1990)
18 Greatest Hits of God Bless (1992) Selengkapnya...

EDANE



Edane adalah potret sebuah grup yang memiliki kematangan bermusik dalam penggarapan album maupun ketika pentas di atas panggung. Pusat pesona grup terutama terletak pada Zahedi Riza Sjahranie alias Eet Sjahranie. Permainan gitar Eet amat atraktif, memukau, dan edan. Beng Beng, Gitaris Pas Band bilang, jika kita ingin menyebut siapa sebenarnya Gitaris Rock Indonesia, Eet itulah orangnya. Edane semula dikenal sebagai singkatan dari Eet dan Ecky Lamoh. Terbentuk tahun 1991, Edane terdiri atas Eet Sjahranie (gitar), Ecky Lamoh (vokal), Iwan Xaverius (bass), dan Fajar Satritama (drum).

Setelah ikut mewarnai musik Edane dalam album pertama The Beast (1992), Ecky cabut. Edane tak berganti nama. Hari Batara atau lebih dikenal sebagai Ucok, masuk. Tapi kemudian giliran Ucok yang cabut. Posisinya diambil alih oleh Trison, mantan vokalis Roxx. Trison dipilih lewat seleksi ketat yang dilakukan selama dua tahap.

Namun pada pertengahan tahun 2003 lagi-lagi terjadi pergantian vokalis, pada tangal 9 juli 2003 tepatnya Trison mengundurkan diri dari Edane, banyak cerita simpang siur terhadap pengunduran Trison tapi yang pasti setelah Trison mengundurkan diri akhirnya Edane mendapatkan ganti vokalis baru ex Razzle Band yaitu Robby yang biasa membawakan lagu-lagu Guns n Roses. Hadirnya penyanyi dengan karakter seperti itu bisa di tebak Edane akan kembali mengusung musik beraliran Hard Rock atau yang sejenisnya mereka kelihatannya kembali ingin menonjolkan kemampuan individual masing-masing personilnya di album yang akan datang. Menurut Eet, pergantian vokalis ini terjadi karena di antara personel mulai disadari adanya ketidakseimbangan dalam hal memenuhi tuntutan musik Edane. "Sebenarnya itu sudah disadari sejak pembuatan album Borneo. Kita sudah memikirkan untuk membuat musik yang lebih luas dari sebelumnya. Konsekuensi dari itu, kita tentunya membutuhkan personel yang bisa memenuhi kapasitas itu," ungkap Eet.

Kendati demikian, lanjut Eet, hubungan antara personel Edane dengan Ucok tetap baik. Karena Ucok sendiri yang berinisiatif untuk mengundurkan diri. "Malah Ucok juga setuju dengan audisi untuk vokalis baru".

Telah enam album mereka keluarkan The Beast (1992), Jabrik (1994), Borneo (1996), 9299 (1999), 170 Volts (2002), dan Time To Rock (2005). Album 9299 (Aquarius) merupakan kompilasi lagu baru dan lagu lama. Tiga lagu baru adalah Untuk Dunia yang menjadi lagu jago, Dengarkan Aku, dan Rock On. Lagu lama yang masuk antara lain Jabrik, Ikuti dan Borneo yang kaya unsur etnik Dayak. "Lagu-lagu tersebut kami anggap bisa mewakili Edane," ucap Eet.

Proses penciptaan musik Edane, tutur Eet dan Fajar, lebih banyak bertolak dari rif-rif yang dimainkan di studio. "Rif-rif itu kemudian berkembang menjadi komposisi dan akhirnya lagu," kata Fajar. Ini sebabnya penggarapan album Edane selalu lama. Untuk satu album mereka bisa menghabiskan lebih dari seratus shift, jumlah yang cukup banyak (bisa untuk membuat tiga album) bagi grup lain. Namun, menurut Rudra, sound engineer album Edane, dengan proses semacam itulah musik Edane sangat kaya akan warna dan detail.

Edane memainkan musik Hard Rock. Tapi Eet lebih suka menyebutnya Rock saja. Eet juga kerap diidentikkan dengan Eddie Van Halen, gitaris yang mempengaruhinya. Dari sini muncul plesetan Edane sebenarnya adalah singkatan dari Eet dan Eddie Van Halen. Pengidentikan itu, kata Eet, "Membuat saya tersanjung dan kesal. Tersanjung karena Van Halen adalah nama besar. Kesal karena saya ingin menjadi diri saya sendiri, bukan orang lain".

Sejak dirintis tahun 1991, manajemen Edane sudah berpindah dari tangan ke tangan. Pertama ditangani Ali Akbar, kemudian pindah ke Jimmy Doto, lalu ke Aci, dan pernah ditangani sendiri. Kini manajemen Edane dipegang oleh Heri 'UCOK' Batara dengan Rock On Management nya.

Group EDANE yang dimotori oleh gitaris EET SJAHRANIE menyatakan melepaskan diri dari kontraknya dengan Sony BMG dan menyatakan siap bergabung dengan LOG Management yang dipimpin oleh Log Zhelebour.Hal ini diutarakan EET dan Heri Batara selaku manager EDANE ketika minggu yang lalu menghadap Log untuk mengutarakan keinginannya bergabung dengan Log Music untuk rekaman albumnya dan sekaligus minta Log untuk mengelola management Edane. Log sudah mengenal Eet sejak tahun 1989 pada saat ikut bergabung dengan GOD BLESS dan menelurkan album Raksasa ( 1989 ) dan Apa Kabar ( 1997 ). Tour Raksasa God Bless yang diadakan oleh Log pada tahun 1989 - 1990 dengan sponsor Gudang Garam merupakan konser musik Rock terbesar sepanjang sejarah pertunjukan musik di Indonesia yang sulit ditandingi hingga saat ini. semoga EDANE bisa kembali bersinar setelah gabung dengan Log. Selengkapnya...

ELPAMAS



Elpamas adalah sebuah kelompok musik Rock asal Malang, Indonesia yang dibentuk pada tahun 1983.

Nama Elpamas tadinya merupakan kependekan dari “Elektronik Payung Mas”, nama sebuah toko elektronik milik Anthony Depamas yang menyuplai peralatan Band buat para personel Elpamas. Belakangan, kepanjangan nama Elpamas diplesetkan ke dalam bahasa Jawa, yaitu Elek-elek Pandaan Mas. Karena band ini memang berasal dari daerah Pandaan, Malang (Jawa Timur).

Awal terbentuk, sekitar tahun 1983, Elpamas tidak langsung memainkan musik Rock. Lewat panggung-panggung tingkat RT dan ‘bergerilya’ dari kampung ke kampung, Elpamas dikenal luas sebagai band yang mengusung musik Dangdut.

Tapi kemudian, Elpamas tidak terlalu lama mengusung jenis musik ini. Tahun berikutnya, menjelang mengikuti Festival Rock yang digelar oleh Log Zhelebour mereka pun ganti haluan.

Elpamas mulai memperlihatkan talentanya sebagai grup Rock yang layak diperhitungkan saat mereka berhasil merebut gelar Juara III di “Festival Rock Se-Indonesia” tahun 1984. Bahkan saat event tersebut digelar lagi pada tahun 1985 dan 1986, Elpamas yang waktu itu diperkuat oleh Dollah Gowi (vokal), Toto Tewel (gitar), Didiek Sucahyo (bass), Edi Daromi (kibor) dan Rastato mampu meraih predikat Juara I selama dua kali berturut-turut. Sementara Toto Tewel, juga mampu mengantongi gelar sebagai Gitaris Terbaik.

Karir Elpamas kemudian semakin terasah dengan seringnya mereka tampil di pentas-pentas musik besar, antara lain mendampingi God Bless pada “Tour Raksasa Gudang Garam”, tahun 1989.

Di dunia rekaman, nama Elpamas juga mampu mencatat prestasi yang cukup lumayan. Salah satu lagunya, yaitu Pak Tua menjadi tembang klasik mereka yang mungkin paling dikenal masyarakat. Tembang karya Pitat Haeng (nama samaran yang digunakan Iwan Fals) yang termuat di album Tato tersebut konon mampu mendongkrak penjualan albumnya hingga mencapai angka 5 keping. Sebuah jumlah yang menyedihkan pada masa itu. Itupun dibeli oleh orang tuanya masing-masing.

Lagu itu sendiri yang bercerita tentang seorang penguasa yang sudah tua tapi belum mau pensiun sempat dicekal, tidak boleh ditayangkan di TV. Pasalnya, liriknya dianggap telah menyinggung penguasa orde baru.

Elpamas sering sekali terjadi pergantian formasi sehingga mempengaruhi kestabilan grup. Sehingga baru enam album yang dihasilkan dalam waktu 15 tahun.

Misalnya posisi vokalis. Elpamas sudah sembilan kali ganti vokalis. Di antaranya, ada nama Dollah Gowi, Baruna (sempat membentuk kelompok Legend Bee dan kini mengibarkan grup Jagad) dan Ecky Lamoh (ex-vokalis Edane). Bahkan, Andy Liany sempat pula bergabung, meski tidak sempat masuk rekaman. Sementara itu, Doddy Keswara masuk formasi setelah disodorkan oleh Baruna.

Selain karena mereka memang kurang produktif mengeluarkan album rekaman, waktu Elpamas juga lebih banyak tersita untuk tampil di kafe-kafe. Belum lagi beberapa personelnya banyak terlibat proyek lain. Toto Tewel misalnya. Bersama Doddy Keswara, ia turut memperkuat grup Kantata, pimpinan Setiawan Djody dan sesekali mengisi gitar untuk beberapa penyanyi solo.

Dengan banyak bermunculan grup musik baru, justru memacu mereka untuk tetap berupaya mempertahankan eksistensi Elpamas. Salah satu jalan yang ditempuh ialah dengan menciptakan pasar musik di panggung. Mereka memilih memperbanyak bermain di kafe-kafe membawakan lagu dari grup legendaris tahun 70-an seperti Deep Purple, Led Zeppelin, Uriah Heep, Yes dan Kansas.

Setelah merilis Dongeng, Didik Sucahyo cabut dari Elpamas. Posisinya sempat digantikan oleh Edot, mantan basis Q-Red (grup Toto sebelum bergabung di Elpamas). Kini, posisi ini kemudian diisi oleh Harto. Sementara di jajaran vokal, Amiruz dan Ecky masuk menggantikan Doddy Keswara yang mengundurkan diri setelah pembuatan album Dongeng.

Amir Roez sendiri bukanlah nama baru di dunia musik Indonesia. Sebelum bergabung di Elpamas, vokalis asal Solo ini pernah tercatat sebagai vokalis grup Dimensi, band yang antara lain diperkuat oleh Yuke Sumeru dan Donny Suhendra.

Ia juga pernah ‘ngamen’ bersama Anto Hoed (bassis Potret), Kadek Rahardika dan Lian Panggabean mengibarkan 2GT2. Bahkan, sebuah album solo berjudul Goyang Dunia pernah pula ia lahirkan. Di Elpamas, Amir mengaku sudah tidak asing dengan personelnya, terutama Toto Tewel. Ia sudah kenal Toto sejak keduanya terlibat penggarapan lagu soundtrack untuk film “Macan Kampus”.

April 2003, Elpamas merilis album 60km/jam dengan personel Toto Tewel, Tato, Edi Daromi, Harto, Amiroez dan vokalis Decky Sompotan. Selengkapnya...

POWERSLAVES


Powerslaves adalah sebuah band yang membawakan musik Rock n' Roll & Blues, berdiri sekitar April 1991 di kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.

Diawali pertemuan Anwar Fatahillah (bass) dengan Heydie Ibrahim (vocal) yang memiliki kecocokan dalam konsep musik. Setelah merekrut personel pendukung lainya yaitu Kolem (gitar), Randy (gitar),Vidi (drum) dan Wiwik (kibor), akhirnya band Powerslaves pun berdiri dengan kekuatan yang solid.

Nama Powerslaves diambil dari ensiklopedia yang artinya "Sekelompok tentara Nabi Musa yang memiliki kekuatan dari dalam". Tapi bagi mereka ada penjabaran khusus yaitu kekuatan untuk menghasilkan musik keras tetapi tetap harmonis. Kekuatan musik Powerslaves adalah musik Rock yang harmonis. Maka tak heran banyak kalangan yang mengatakan saat itu, Powerslaves adalah terjemahan musik dari band top dunia, Guns N' Roses dan Led Zeppelin.

Powerslaves mulai terkenal di industri musik indonesia setelah merilis album pertama yang berjudul "Metal Kecil" pada tahun 1991 dan menghasilkan hit single "Impian". Hingga tahun 2004, Powerslaves telah menghasilkan 5 album. Namun hingga saat ini nama Powerslaves tidak lagi terdengar merilis album baru di industri musik indonesia, setelah keluarnya Andrian Franzzy (gitar) dan bergabung dengan Boomerang. Selengkapnya...